MENJADI TUAN SEJENAK
Ah,
sudah cukup lama rasanya aku menjadi bawahan. Sekali- kali ingin
rasanya mencicipi enaknya jadi bos. Tapi apa daya memang nasibku
sementara ini masih di level ini. Hanya ada satu cara instan untuk
segera menjadi bos, berkhayal.
Menciptakan khayalan
Sambil
duduk santai di sofa aku mulai berkhayal. Ini adalah aktivitas
‘menciptakan sesuatu tanpa bahan baku sama sekali’. Gampang, tinggal
menghayalkan beberapa wujud. Mulai, dan 'BLARRR!!!' (bahasa Inggrisnya BANG!) tiba- tiba saja terbentuk ruang kehidupan dalam khayalanku. Biar dibilang kreatif, aku membayangkan
tokoh yang beda dengan diriku. Bentuknya kotak, bisa bergerak, punya
tangan, kaki, dan alat- alat indera lainnya. Ah ternyata aku tidak mampu
menciptakan tokoh yang sama sekali beda denganku, tetap saja banyak
kesamaannya. Lalu aku ciptakan pasangannya. Hampir sama, cuma aku beri
warna yang berbeda, lebih mencolok. Kemudian aku beri nama, emh, yang
jantan namanya Janggelut, yang betina Jenggirat.
Aku
sudah menjadi bos sekarang. Aku bisa memperlakukan mereka sesukaku.
Menyuruh mereka bergerak, berlari, menari, tidur, dsb, dan mereka tak
akan mampu menolak, pasti mereka lakukan. Kapanpun aku menyudahi
khayalanku, mereka pasti hilang. Aku tuan bagi mereka.
Oh,
ternyata Janggelut lapar, dan dia tidak tahu harus berbuat apa.
Baiklah, aku tumbuhkan sebuah pohon di dekat ia berdiri. Pohon itu
segera berbuah. Aku suruh Janggelut memetik dan memakannya. Hei,
Janggelut menuruti perintahku, padahal aku yakin dia tidak bisa
mendengarku, melihat maupun merasakan sentuhanku. Bagaimana bisa, alat
inderanya aku ciptakan bukan untuk bisa menginderaku, dan akupun tak
bisa menciptakan indera yang membuat tokoh ciptaanku itu bisa
menginderaku. Akhirnya setelah memakan buah tadi Janggelut merasa
kenyang. Sebagian dari buah itu dia berikan kepada Jenggirat, tokoh yang
sangat dicintainya. Hei, kali ini beda, Janggelut bisa melihat Jenggirat, mendengar suara yang dikeluarkannya, bisa menyentuhnya, dan
bahkan bisa jatuh cinta kepadanya. Yah, mungkin karena mereka sejenis,
jadi bisa saling merasakan. Aku nggak bakalan jatuh cinta sama Jenggirat, secantik apapun dia di mata Janggelut.
Kini
Janggelut penasaran, ingin tahu siapa aku, ingin tahu dimana aku, ingin
tahu seperti apa wujudku. Aku katakan kepadanya aku ini yang membuat
kamu ada dan juga meniadakanmu.
Dimana
aku, aku dekat denganmu. Aku tau apa yang kau
lakukan, tak mungkin aku tak tau. Tapi aku tidak dalam duniamu. Duniamu
juga tidak ada di dalam tubuhku, karena jika ada orang sepertiku
mencarimu di dalam tubuhku pasti tidak akan ketemu. Duniamu juga tidak ada di luar tubuhku, karena jika ada yang mencari di luar tubuhku, tidak akan ada yang menemukanmu. Duniamu
bukan bagian dariku dan aku bukan bagian dari duniamu. Yang jelas aku
sedang duduk santai di sofa, di sebelah manamu dan seperti apa sofanya kamu nggak bakalan
paham, sebab bahannya, bentuknya, dan empuknya tidak pernah kamu temui
di duniamu. Dan kau tak mungkin masuk ke duniaku.
Sedangkan
wujudku jauh beda dengan segala benda yang ada di duniamu. Kamu bukan
apa- apa dibanding aku. Kamu terbuat dari bukan apa- apa. Dan memang
kamu bukan apa- apa.
Ciptaan ALLAH SWT
Ya
ALLAH, aku tidak bisa menciptakan seperti apa yang Engkau ciptakan.
Tentu ciptaanMu jauh lebih canggih dibanding apa yang bisa aku
ciptakan. Khayalanku bukan apa- apa dibanding aku, dan aku bukan apa-
apa dibanding Engkau. CiptaanMu bisa melakukan apa yang mereka inginkan, sedangkan ciptaanku jika aku lupakan mereka akan diam.
Engkau
mampu menciptakan benda tak terhingga jumlahnya, ukurannya. Engkau
mampu mengurus seluruh ciptaanMu tanpa lengah sedikitpun. Engkau
mengatur mereka semua, memelihara, mengetahui, dan berkehendak dalam
satu waktu yang bersamaan.
Maha Besar Engkau, Sang Pemilik Segala Nama dan Sifat Yang Baik.
yang jelas Allah SWT mampu menciptakan manusia beserta jarirangan urat syaraf yg ukurannya sangat kecil sekali... mampukah kita mencipta makhluk walau hanya dalam khayalan dengan serta syaraf yg begitu banyak...??
BalasHapusAllahuakbar...
semoga bisa jadi renungan 'di mana posisi kita sekarang ini'
HapusTulisan sederhana yang mudah dicerna. Walau sebuah khayalan tapi bisa diambil sebuah pelajaran. Makasih Pak Efry atas karya-karya jemarinya yang luar biasa. Terus menulis dan nikmati indahnya berbagai lewat tulisan.
BalasHapusJazakulloh khoir Mas Sugeng atas komentar dan dukungannya, do'akan saja biar bisa menulis sekaligus mengamalkan, dan tulisannya menjadi manfaat bagi kita, terutama saya sendiri.
Hapus