Selasa, 21 Agustus 2012

Menjadi Tuan Sejenak



MENJADI TUAN SEJENAK

Ah, sudah cukup lama rasanya aku menjadi bawahan. Sekali- kali ingin rasanya mencicipi enaknya jadi bos. Tapi apa daya memang nasibku sementara ini masih di level ini. Hanya ada satu cara instan untuk segera menjadi bos, berkhayal.
Menciptakan khayalan
Sambil duduk santai di sofa aku mulai berkhayal. Ini adalah aktivitas ‘menciptakan sesuatu tanpa bahan baku sama sekali’. Gampang, tinggal menghayalkan beberapa wujud. Mulai, dan 'BLARRR!!!' (bahasa Inggrisnya BANG!) tiba- tiba saja terbentuk ruang kehidupan dalam khayalanku. Biar dibilang kreatif, aku membayangkan tokoh yang beda dengan diriku. Bentuknya kotak, bisa bergerak, punya tangan, kaki, dan alat- alat indera lainnya. Ah ternyata aku tidak mampu menciptakan tokoh yang sama sekali beda denganku, tetap saja banyak kesamaannya. Lalu aku ciptakan pasangannya. Hampir sama, cuma aku beri warna yang berbeda, lebih mencolok. Kemudian aku beri nama, emh, yang jantan namanya Janggelut, yang betina Jenggirat.
Aku sudah menjadi bos sekarang. Aku bisa memperlakukan mereka sesukaku. Menyuruh mereka bergerak, berlari, menari, tidur, dsb, dan mereka tak akan mampu menolak, pasti mereka lakukan. Kapanpun aku menyudahi khayalanku, mereka pasti hilang. Aku tuan bagi mereka.
Oh, ternyata Janggelut lapar, dan dia tidak tahu harus berbuat apa. Baiklah, aku tumbuhkan sebuah pohon di dekat ia berdiri. Pohon itu segera berbuah. Aku suruh Janggelut memetik dan memakannya. Hei, Janggelut menuruti perintahku, padahal aku yakin dia tidak bisa mendengarku, melihat maupun merasakan sentuhanku. Bagaimana bisa, alat inderanya aku ciptakan bukan untuk bisa menginderaku, dan akupun tak bisa menciptakan indera yang membuat tokoh ciptaanku itu bisa menginderaku. Akhirnya setelah memakan buah tadi Janggelut merasa kenyang. Sebagian dari buah itu dia berikan kepada Jenggirat, tokoh yang sangat dicintainya. Hei, kali ini beda, Janggelut bisa melihat Jenggirat, mendengar suara yang dikeluarkannya, bisa menyentuhnya, dan bahkan bisa jatuh cinta kepadanya. Yah, mungkin karena mereka sejenis, jadi bisa saling merasakan. Aku nggak bakalan jatuh cinta sama Jenggirat, secantik apapun dia di mata Janggelut.
Kini Janggelut penasaran, ingin tahu siapa aku, ingin tahu dimana aku, ingin tahu seperti apa wujudku. Aku katakan kepadanya aku ini yang membuat kamu ada dan juga meniadakanmu.
Dimana aku, aku dekat denganmu. Aku tau apa yang kau lakukan, tak mungkin aku tak tau. Tapi aku tidak dalam duniamu. Duniamu juga tidak ada di dalam tubuhku, karena jika ada orang sepertiku mencarimu di dalam tubuhku pasti tidak akan ketemu. Duniamu juga tidak ada di luar tubuhku, karena jika ada yang mencari di luar tubuhku, tidak akan ada yang menemukanmu. Duniamu bukan bagian dariku dan aku bukan bagian dari duniamu. Yang jelas aku sedang duduk santai di sofa, di sebelah manamu dan seperti apa sofanya kamu nggak bakalan paham, sebab bahannya, bentuknya, dan empuknya tidak pernah kamu temui di duniamu. Dan kau tak mungkin masuk ke duniaku.
Sedangkan wujudku jauh beda dengan segala benda yang ada di duniamu. Kamu bukan apa- apa dibanding aku. Kamu terbuat dari bukan apa- apa. Dan memang kamu bukan apa- apa.
Ciptaan ALLAH SWT
Ya ALLAH, aku tidak bisa menciptakan seperti apa yang Engkau ciptakan. Tentu ciptaanMu jauh lebih canggih dibanding apa yang bisa aku ciptakan. Khayalanku bukan apa- apa dibanding aku, dan aku bukan apa- apa dibanding Engkau.  CiptaanMu bisa melakukan apa yang mereka inginkan, sedangkan ciptaanku jika aku lupakan mereka akan diam.
Engkau mampu menciptakan benda tak terhingga jumlahnya, ukurannya. Engkau mampu mengurus seluruh ciptaanMu tanpa lengah sedikitpun. Engkau mengatur mereka semua, memelihara, mengetahui, dan berkehendak dalam satu waktu yang bersamaan.
Maha Besar Engkau, Sang Pemilik Segala Nama dan Sifat Yang Baik.

4 komentar:

  1. yang jelas Allah SWT mampu menciptakan manusia beserta jarirangan urat syaraf yg ukurannya sangat kecil sekali... mampukah kita mencipta makhluk walau hanya dalam khayalan dengan serta syaraf yg begitu banyak...??
    Allahuakbar...

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga bisa jadi renungan 'di mana posisi kita sekarang ini'

      Hapus
  2. Tulisan sederhana yang mudah dicerna. Walau sebuah khayalan tapi bisa diambil sebuah pelajaran. Makasih Pak Efry atas karya-karya jemarinya yang luar biasa. Terus menulis dan nikmati indahnya berbagai lewat tulisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jazakulloh khoir Mas Sugeng atas komentar dan dukungannya, do'akan saja biar bisa menulis sekaligus mengamalkan, dan tulisannya menjadi manfaat bagi kita, terutama saya sendiri.

      Hapus