بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
SAMA- SAMA SALAH, IBLIS DEGRADASI, ADAM PROMOSI
Banyak yang bertanya- tanya, kenapa hanya karena satu kesalahan saja, Iblis dihukum dengan neraka oleh اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Sedangkan manusia yang katanya tempat salah dan dosa, malah dengan mudah اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى memaafkannya. Banyak yang meragukan keadilan اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى , meskipun secara tidak langsung ataupun tidak sengaja. Padahal kita harus yakin bahwa اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى itu Maha Adil. Lalu bagaimana cara menghilangkan keraguan itu, mestinya ada penjelasan yang tepat.
Awal ceritanya kita sudah paham semua. اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى berkehendak menciptakan manusia, yang saat itu diberi nama Adam oleh اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Maka sebagai bekal melaksanakan tugas tersebut, Adam a.s diajarkan nama- nama benda seluruhnya oleh اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Adam a.s pun lulus dalam fit and proper test tingkat awal, mengalahkan malaikat. Maka oleh اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى para malaikat disuruh tunduk pada Adam a.s. Seluruh malaikat bersujud tanda tunduk kepada Adam a.s. Hanya Iblis dari golongan jin yang tidak mau tunduk. اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى bertanya kepada iblis kenapa tidak mau sujud, yang artinya menentang perintah اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Dengan sombong Iblis memproklamasikan diri bahwa dia lebih hebat dari Adam a.s, sehingga tidak patut bersujud kepada Adam a.s (QS 7: 12). Dia mengingkari sifat اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى yang Maha Tahu. اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى pun menghukum Iblis dengan mengusirnya dari Jannah dan memasukkannya ke dalam neraka. Iblis yang dendam kepada Adam a.s meminta ijin kepada اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى agar ditangguhkan hukuman masuk nerakanya, dan menggoda Adam serta anak keturunannya supaya mengikutinya membangkang kepada اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Dan اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى pun mengabulkannya.
Kemudian Adam pun ditempatkan di Jannah oleh اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Segala keinginannya terpenuhi. Dan Adam a.s pun dianugerahi istri oleh اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى yaitu Hawa. Hanya dua larangan dari اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى, yaitu mendekati sebuah pohon kayu (QS 2: 35), yang kedua tidak menuruti bujuk rayu Iblis sang setan (QS 7:22; QS 20: 117).
Iblis mulai menjalankan misinya. Akhirnya, singkat cerita. Adam a.s pun terbujuk rayuan Iblis, dia menuruti bujukan Iblis dan memakan buah dari pohon kayu tersebut. Adam a.s pun melanggar perintah اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى.
Jika kita perhatikan, Iblis hanya bersalah satu kali, tidak mau sujud kepada Adan a.s. Sedangkan Nabi Adam a.s setidaknya melakukan dua kesalahan, yaitu memakan buah pohon kayu, dan mengikuti ajakan Iblis. Kedua perintah itu datang dari اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى secara langsung.
Tapi yang menjadi menarik adalah Iblis diusir dari Jannah, artinya masuk neraka, sedangkan Adam a.s justru diangkat menjadi 'Khalifah fil Ardh'. Artinya karena kesalahan itu, Iblis turun derajatnya, sedangkan Adam a.s mendapat posisi yang terhormat, sebagai pemimpin di dunia ini, termasuk memimpin bangsa jin, bangsanya Iblis. Mari kita lihat ayat- ayat Al Qur'an yang menceritakan penempatan kedua tokoh legendaris ini.
Iblis:
QS 7: 13
قَالَ فَاهْبِطْ مِنْهَا فَمَا يَكُونُ لَكَ أَن تَتَكَبَّرَ فِيهَا فَاخْرُجْ إِنَّكَ مِنَ الصَّاغِرِينَ
Allah
berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu
termasuk orang-orang yang hina".
(13)
QS 15: 34-35
﴾
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ
﴿٣٤﴾
وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ
﴿٣٥
Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk,
(34)
dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat".
(35)
QS 17: 63
قَالَ اذْهَبْ فَمَن تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاؤُكُمْ جَزَاءً مَّوْفُورًا
Tuhan
berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu,
maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu
pembalasan yang cukup.
(63)
QS 38: 77
﴾
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ
﴿٧٧
Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,
(77)
Adam:
QS 2: 36
﴾
فَأَزَلَّهُمَا الشَّيْطَانُ عَنْهَا فَأَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ
﴿٣٦
Lalu
keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari
keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu
menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi,
dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan".
(36)
QS 7: 24
﴾
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ
﴿٢٤
Allah
berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi
sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan
(tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah
ditentukan".
(24)
QS 20: 123
﴾
قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ
﴿١٢٣
Allah
berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu
menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu
petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia
tidak akan sesat dan tidak akan celaka.
(123)
Dari ayat- ayat di atas, ternya kata- kata dari اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى sedikit berbeda. Tapi meskipun sedikit, artinya sangat jauh berbeda. Untuk Iblis, اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى memakai kata 'turunlah' (ihbith) dan 'keluarlah' (fakhruj). Sedangkan untuk Adam a,s hanya ada kata 'turunlah' (ihbith). Allahu a'lam, apa yang dimaksud 'turun' ini, apakah Adam disuruh turun ke Jannah yang lebih rendah tingkatannya (bumi), atau memang turun ke tempat yang lebih rendah. Yang jelas Adam a.s tidak disuruh keluar oleh اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى.
Apakah turun ke bumi itu suatu hukuman? Kita perhatikan lagi QS 2: 36 dan QS 7: 24, di situ اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى memberi tahu bahwa di bumi itu 'ada tempat kesenangan'. Jadi berbeda sekali dengan tempatnya Iblis (QS 17: 63). Aneh jika tempat hukumannya ada tempat untuk 'kesenangan hidup'.
Ternyata Adam a.s diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugasnya sebagai Khalifah fil Ardh sesuai fitrahnya. Bukankah ini sebuah kenaikan pangkat? Dari seluruh makhluk اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى hanya manusia yang diberi amanah sangat besar dan paling mulia ini. Ya, artinya tidak ada kedudukan yang lebih mulia lagi bagi makhluk اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى di atas kedudukan manusia.
Kok bisa, sama- sama salah tetapi mendapat ganjaran berbeda? Ternyata kuncinya ada pada QS 2: 37,
﴾
فَتَلَقَّىٰ آدَمُ مِن رَّبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
﴿٣٧
Kemudian
Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima
taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
(37)
Yang teksnya ada di QS 7: 23, yaitu:
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Keduanya
berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan
jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami,
niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.
(23)
Bandingkan dengan reaksi Iblis ketika menerima vonis bersalah dari اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
QS 7: 16
﴾ قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿١٦
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, (16)
QS 15: 39- 40
﴾قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٣٩﴾ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ ﴿٤٠
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (39) kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka". (40)
Dan ayat- ayat yang senada pada QS 17: 62, serta QS 38: 82- 83.
Inilah bedanya Adam a.s dengan Iblis. Iblis ketika melakukan kesalahan dan mendapat murka dari اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى bukannya menyadari kesalahannya malah semakin menjadi- jadi alias mbalelo. Sedangkan Adam a.s begitu menyadari kesalahannya segera bertaubat dan meminta ampunan dari اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Beginilah seharusnya sikap pemimpin bumi ini yang mewakili اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Ketika sikapnya tidak sesuai keinginan Sang Raja yang sesungguhnya, mestilah meminta maaf kepadaNya, dan segera memperbaiki diri. Di sini Adam a.s lulus fit and proper test tahap kedua. Seakan- akan Adam a.s naik jabatan setelah melakukan 'magang' di Jannah. Atau seperti orang yang telah beranjak dewasa dari masa kanak- kanaknya, di mana pada waktu masih anak- anak segala kebutuhannya dipenuhi oleh 'Wali'nya. Kini Adam a.s telah 'dewasa', mampu untuk mengemban amanah Khalifah fil Ardh.
Wallahu a'lam bishshawab.
mau tanya tentang tempatnya iblis dimana setelah meminta penangguhan hukuman masuk neraka?
BalasHapuslalu Adam a.s kan tempatnya di Jannah.. dan di Jannah itu kok bisa si iblis terlaknat itu masuk dan membujuk Adam a.s.
wong sudah di usir dari Jannah kok si Iblis laknat itu kok masih berani masuk Jannah lagi menjalankan misi membujuk Adam a.s.
Terimakasih telah merespon postingan saya. Sungguh ini sangat berarti, dan insya Allah bisa menambah ilmu kita.
HapusMungkin dengan uraian yang saya sampaikan di bawah ini, akan terjawab ketiga pertanyaan anda.
Yang jelas Iblis sudah mendapat penangguhan hukuman dari اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى (di QS 7: 11-12; QS 15: 36- 38; QS 38: 79- 81), dan hukuman yang diberikan adalah keluar dari syurga. Artinya bisa jadi Iblis masih diperbolehkan berada di syurga.
Kemudian yang membujuk Adam di Jannah, tidak disebutkan Iblis, melainkan syetan (QS 7: 20 dan 27; QS 20: 120). Kita tahu bahwa syetan merupakan sifat, wujudnya bisa berupa jin, bisa juga manusia. Iblis termasuk dalam kategori syetan ini. Tentu saja selain menyesatkan manusia, Iblis juga menghasut bangsanya sendiri. Artinya dalam menyesatkan Adam dan keturunannya, Iblis tidak berjuang sendirian. Ada kemungkinan yang membujuk adalah dari bangsa jin yang telah terhasung oleh Iblis, bukan Iblis sendiri (QS 17: 64).
Dan hebatnya bangsa jin, mereka bisa melihat kita dari tempat yang tidak bisa kita lihat (QS 7: 27). Mungkin juga syetan menipu Adam dari tempat yang tidak terlihat oleh Adam, mungkin saat itu syetan yang menggoda Adam tidak berada di syurga.
Allahu a'lam bishshawab.
Hanya itu yang bisa saya sampaikan, mudah- mudahan اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى memberi pengetahuan yang lebih benar dari ini, amiin. Jazakulloh khair.
postingannya cukup mencerahkan . :D
BalasHapusmeskipun belum ngerti arti filosofinya-terima kasih sudah memberitahukan ayat-ayat yang berkaitan.
BalasHapus