بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
KOK ABU JAHAL YANG KETIBAN JULUKAN ABU JAHAL?
Kok judulnya tumpang tindih, ya? Soalnya kalau diganti ‘Biografi Nggak Komplet Abu Jahal’ juga tetap nggak mutu.
Dan nama Abu Jahal adalah yang paling populer diantara nama- nama lain
yang disandang tokoh yang dimaksud. Jadi terinspirasi sebuah karya
sastra lama (sudah lupa apa prosa, cerpen, atau novel, dan juga
penulisnya, maklum sudah sejak jaman SMP) berjudul Open.
Dalam
masyarakat Arab, sesuai survey lapangan (bukan menurut kamus manapun),
kata ‘abu’ bisa berarti bapak, bisa juga berarti orang yang
mempunyai(sesuatu yang khas/ istimewa). Contoh yang berarti bapak/
bapaknya: Abu Thalib berarti bapaknya Thalib, Abu Said artinya bapaknya
si Said. Contoh yang berarti yang mempunyai: yang sekarang ada Abu
Shareb artinya laki- laki yang mempunyai kumis yang cukup mencolok, bisa
kita katakan dalam bahasa Indonesia Pak Kumis. Jaman Nabi SAW ada Abu
Hurairah yang artinya orang yang mempunyai banyak kucing karena beliau
suka dengan kucing. Ada lagi Abu Lahab yang artinya orang yang mempunyai
nyala api karena dipipinya terdapat rona merah. Ali r.a dipanggil Abu Thurab (yang mempunyai debu) karena suatu saat Rasulullah SAW pernah menemui beliau ketika banyak debu yang menempel di bajunya.
Jadi
Abu Jahal bisa berarti ‘bapaknya kebodohan’ atau ‘orang yang mempunyai
kebodohan’. Dari mana dapatnya? Kenapa dia yang ketiban julukan yang
amat buruk ini, padahal dia bukan satu- satunya pemuka Suku Quraisy yang
memusuhi Rasulullah SAW. Ada Abu Lahab yang secara terang- terangan
maupun dari belakang menghalangi dakwah beliau SAW. Ada pula Umayah bin
Khalaf yang sangat membenci Islam. Tentu semua tahu bagaimana
perlakuannya kepada Bilal bin Rabbah. Kemudian juga ada Abu Sufyan, sang
menteri perekonomian Quraisy.
Nama
aslinya Amr bin Hisyam, oleh masyarakat Quraisy biasa disebut atau
dipanggil Abal Hakam, artinya orang yang mempunyai hukum atau ringkasnya
ahli hukum. Dialah hakim untuk kaum Quraisy, karena dia menguasai
undang- undang suku Quraisy. Dan dia adalah salah seorang dari ‘dua
Umar’ yang oleh Nabi SAW didoakan supaya salah satunya mendapat hidayah
dari Allah SWT untuk masuk Islam. Tapi ternyata Allah SWT memilih
memberikan hidayahNya kepada Umar yang satunya, ibnu Khattab.
Pada
waktu itu kaum Quraisy tidaklah bisa dikatakan kaum yang bodoh ataupun
tertinggal. Terbukti mereka sudah mahir dalam berdagang. Dan tentu saja
dalam bidang sastra mereka sangat terkenal. Jadi siapa yang memberikan
istilah ‘Jaman Jahiliyah’ untuk jaman itu? Ya, tentu saja
اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
melalui RasulNya Muhammad SAW. Dan wahyu yang pertama kali turun yang
berisikan kata ‘jahiliyah’ menurut beberapa sumber adalah QS Al Maidah
(5) ayat 50:
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ ۚ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّـهِ حُكْمًا لِّقَوْمٍ يُوقِنُونَ ﴿٥٠﴾
Apakah
hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih
baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (QS 5:50).
Ternyata
ayat yang pertama kali memakai kata jahiliyah adalah untuk menyebut
hukum yang mereka (Kaum Quraisy) pakai. Jadi menurut
اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى hukum yang mereka pakai adalah hukum yang sangat bodoh, tertinggal, nggak mutu.
Kalau seseorang mempunyai anak buah (preman), kemudian preman- preman
itu suka membuat kerusuhan, maka orang itu bisa disebut sebagai bapak/
mbah/ biangnya kerusuhan.
Demikian
pula nasib Abal Hakam (Abu Al Hakam), karena hukum yang ia kuasai dan
ia praktekkan ternyata dicap sebagai hukum yang bodoh dan tertinggal,
maka produknya pun sudah pasti bodoh dan tertinggal. Karena Hakam (versi
Quraisy)= Jahal (atau jahil versi
اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى lewat QS 5: 50 di atas) akhirnya namanya diubah oleh
اللَّـهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى menjadi Abu Jahal.
Jadi, begitulah kenapa Abu Jahal mendapat julukan Abu Jahal*.
Allahu a’lam.
*Terinspirasi dari kata- kata:..jadi, begitulah kenapa Open diberi nama Open.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar